Minggu, 24 Januari 2016

2 Hadis didalam Buku Mencari Tuhan Yang Hilang

Taukah anda keutamaan ke 2 hadis berikut?


Hadis 1 :
“ Ketika mereka melupakan apa-apa yang kami peringatkan kepada merka, justru kami bukakan pintu segala kesempatan buat mereka. Maka kemudian ketika meraka merasa sengan, merasa gembira, dengan keberhasilan, dengan kesuksesan mereka, tiba-tiba kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, jadilah mereka terdiam berputus asa.” ( Surat Al An’am ayat 44)

Maknanya : Iaitu apabila ancaman yang diberikan kepada kita, kita buat tak tahu sahaja. Mereka lupakan sahaja. Mereka anggap ianya tidak penting. Mereka tidak memikirkan langsung tentang apa yang mereka diingatkan itu. Bila beri bala, kita buat tak tahu sahaja, Allah berikan langkah seterusnya – Allah berikan kemewahan demi kemewahan. Berterusan diberikan kebaikan itu. Lihatlah negara kita sekarang, senang sahaja negara kita. Ekonomi tengah bagus. Tidak ada perang susah-susah macam negara lain. Allah beri banyak peluang untuk kehidupan yang baik. Iaitu hidup dalam gembira sambil menikmati kemewahan hidup. Perkataan فَرِحُوا  bermaksud mereka gembira, juga bermakna mereka berlagak dengan kebaikan dan kemewahan yang mereka dapat itu. Terus hancur berkecai negara kita kalau Allah turunkan bala yang sebegini. Waktu itu, tidak nampak harapan nak keluar dari bala itu macam mana lagi. Mereka putus asa kerana mereka tak sangka langsung yang mereka akan kena bala macam itu.

Hadis 2 :
Katakan : Allah itu hanya satu. Allahlah tempat bergantung. Tiak berketurunan dan tidak dilahirkan. Tidak ada satupun yang menyerupai Dia.,” (Surat Al Ikhlas Ayat 1 – 4)

Keutamaan Surat al-Ikhlas :
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Aisyah bahwa ada seorang laki-laki yang dikirim dalam sebuah sariyah (ekspedisi perang). Dia membaca al-Quran dalam shalat dengan teman-temannya, lalu dia menutupnya dengan surat ini. Setelah kembali, mereka menyampaikannya kepada Rasulullah saw. Beliau bersabda, “Tanyakanlah kepadanya, mengapa dia mengerjakan itu.” Mereka pun bertanya kepada orang itu, lalu dia menjawab, “Karena itu sifat Ar-Rahmân dan aku senang membacanya.” Kemudian beliau bersabda, “Kabarkanlah kepadanya bahwa Allah SWT mencintainya.”
Dari Imam Ahmad dan at-Tirmidzi, dari Anas ra., pernah ada seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah saw. dan berkata, “Sesungguhnya saya mencintai surat ini (Qul huwal-Lâh Ahad dst).” Rasulullah saw. bersabda, “Kecintaanmu terhadapnya memasukkanmu ke dalam surga (lafal hadis dari Imam Ahmad).”
Imam al-Bukhari dan Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, dia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya (surat al-Ikhlas) itu setara dengan sepertiga al-Quran.”
Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/2009/11/10/meneguhkan-tauhid-tafsir-qs-al-ikhlas-112-1-4/

Sumber : Membaca Buku Di Perpustakaan SMK Industri Al Kaaffah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar